Sunday, January 17, 2016

Terus Tertawakan Kami

  No comments    
categories: 

TERUS TERTAWAKAN KAMI

Aku disini dengan lambaian kenikmatan dari pohon yang ku tanam, aku sendiri tak menyangka aku yang dulunya terpontang-panting untuk mencari puluhan ribu setiap harinya mampu memberikan ratusan ribu tersebut ke orang yang membutuhkan. banyak hal yang ku yakini, kekalahan merupakan kekuatan dimana ada hal yang didapat saat kita kalah, dan mendapat energi yang baru untuk menyusun strategi yang matang. Aku selalu ingat kata-kata temanku, "di setiap rencana pasti ada batu sandungan, tapi kita dituntut mengubah batu sandungan tersebut menjadi batu pijakan bahkan batu loncatan", dari kata-kata itulah aku mulai berusaha dan menganggap tak ada yang tidak mungkin. Aku dengan segelintir harapan mulai mencari cahaya itu, aku mulai berpikir ke hal-hal sederhana yang menurut pandangan orang-orang tidak berharga, aku mengais-ais tampa malu walau semua mencaci dan menertawakan. Dalam perjalananku tersebut aku menemukan seseorang seperti diriku, mereka menderita. Tapi entah kenapa saat melihat orang-orang tersebut aku merasa sangat senang, mungkin kupikir mereka yang akan mengerti aku. Akhirnya aku berteman dengan mereka, kita mulai berjalan berdampingan, bersatu dan berjalan melawan tertawaan orang-orang bersama-sama. Aku memang saat itu hanya punya segelintir teman, tapi sudah kupastikan bahwa mereka memang benar-benar seorang teman. Ada kalanya kita tertawa bersama-sama, menangis bersama-sama sampai makan satu bungkus nasi bersama-sama. Dengan berjuang bersama kami mulai menyisihkan apa yang kami punya untuk rencana yang akan mengubah nasib kami, tak peduli sejauh mana dan sesulit apapun kami tetap berusaha. Sampai dimana hampir saja jalan terbuka buat kami, kami mulai masuk dan perlahan meresapi. Kami percaya setiap kesulitan dan perjuangan kami pasti ada balasan yang setimpal. Setidaknya saat itulah aku merasakan hal tersebut. kami memang tak terlalu pintar tapi kami mampu memperkerjakan teman-teman kami yang pintar. Dengan kerasnya hidup kami berkembang dan mampu menyongsong luasnya dunia. Saat semua orang  masih berfikir dan menerka, tapi kami sudah berlari. Saat semua orang tertidur pulas kami masih terbangun, disaat mereka terbahak-bahak dalam kesenangan kami masih duduk menatap layar dan berkerja. Sampai disaat mereka tidak sadari bahwa kami sudah menggenggan besarnya dunia.

0 comments:

Post a Comment